Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Kisah Akhir Perjalanan Dari Para Samurai

Jakarta - Ikut menentukan strategi sekaligus terjun langsung melawan militer Belanda, empat eks tentara Jepang akhirnya tertangkap di Legok Dora. Bagaimana detik-detik menjelang mereka diterjang peluru tentara Belanda? Inilah bagian terakhir penelusuran saya langsung dari Garut. PERTENGAHAN Desember 1947, Perjanjian Renville disepakati oleh Indonesia dan Belanda. Sebagai konsekuensinya, dua bulan kemudian Divisi Siliwangi harus meninggalkan Jawa Barat guna menempati basis baru mereka di sebagian Jawa Tengah dan Yogyakarta. Situasi itu tentu saja tak terkecuali bagi Pasukan Pangeran Papak. Namun sesampai di Yogyakarta, Mayor S.M. Kosasih memohon kepada Panglima Besar Jenderal Soedirman agar sebagian anak buahnya menyusup kembali ke Garut dan Tasikmalaya. Itu dilakukan supaya perlawanan terhadap Belanda tetap berkobar dan tak berhenti. "Usul itu dikabulkan oleh Pak Dirman,"ungkap Raden Oyo Suparjo, eks prajurit Pasukan Pangeran Papak. Kosasih yang diangkat menja

Cerita Sejarah Bus Legendaris "Djangkar Bumi", Menyediakan Layanan Transportasi Umum di Gunungkidul

DIY -  Wilayah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dikenal memiliki medan jalan yang penuh tanjakan dan tikungan. Apalagi lokasinya yang sebagian besar berada di daerah perbukitan membuat kondisi itu tak dapat terhindarkan. Namun hal itu tak menjadi halangan bagi perusahaan bus " Djangkar Bumi ". Dengan berbagai pertimbangan itu, pada tahun 1968 mereka membuka layanan transportasi umum untuk masyarakat Gunungkidul dan sekitarnya. Jadi perintis transportasi umum di Gunungkidul, layanan bus "Djangkar Bumi" mampu berjalan melintasi arus zaman dan dapat bertahan hingga kini. Berikut kisah selengkapnya: Awalnya Menggunakan Truk Menurut Bowo Prantoyo, anak tertua pendiri perusahaan Djangkar Bumi, (alm) Sugiyanto, dulu ayahnya merupakan seorang sopir. Pada tahun 1955/56, Sugiyanto kemudian membeli Truk Ford keluaran tahun 1953. Melansir dari Busnesia.com, dengan angkutan tersebut dia membuka layanan jasa angkutan barang arang kayu serta hasil bumi dari Gunu

Kisah Kesederhanaan Kiai Ali Mansur Sidiq Sang Pencipta Selawat Badar yang di Kenal Sampai Ke Internasional

Banyuwangi -  Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan pada KH Ali Mansur Siddiq, pencipta Selawat Badar, Jumat (4/9/2021). Sebagai informasi, Selawat Badar merupakan pujian kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabat yang gugur dalam Perang Badar. "Apresiasi dari Pemprov Jawa Timur ini sebagai bentuk pengakuan dan kehadiran negara di ranah kebudayaan dan perjuangan keagamaan-kebangsaan," ungkap Khofifah, mengutip dari laman resmi One Pesantren One Item ( OPOP ) Provinsi Jatim (5/9). Selain pencipta Selawat Badar, Kiai Ali Mansur Siddiq juga merupakan tokoh perjuangan bangsa. Ia merupakan konstituante dapil XV dari Partai Nahdlatul Ulama (NU), serta tokoh penggerak NU dan pesantren. Menurut Khofifah, Kiai Ali Mansur telah memberikan kontribusinya pada Jawa Timur dan Indonesia. Pasalnya, karya masterpiece-nya Selawat Badar memiliki reputasi internasional. Tokoh Populer Pada pertengahan tahun 1950-an, sosok Kiai Ali Mansur dikenal luas oleh mas

Kisah Dari Sosok Misterius Sang Pemimpin Tertinggi Taliban "Haubatullah Akhundzada"

Jakarta -  Sosok Misterius Haibatullah Akhundzada, Pemimpin Tertinggi Taliban yang Putranya Jadi Pengebom Bunuh Diri Dalam satu-satunya foto yang pernah beredar, pemimpin tertinggi Taliban Haibatullah Akhundzada menatap langsung ke arah kamera dengan wajah tanpa ekspresi. Dia memakai bandana putih di kepala dan janggut abu-abu menjuntai dari dagunya. Sosok misterius Akhundaza kini memegang peranan penting sebagai pemimpin tertinggi, jabatan yang membuat dia mempunyai otoritas tertinggi di bidang politik, agama, dan militer sejak 2016. "Kami akan membangun negara kami yang hancur karena perang," kata Akhundzada dalam pernyataan yang dirilis Taliban setelah mengumumkan struktur pemerintahan baru. Itu adalah pernyataan pertama Akhundzada sejak Taliban mengambil alih Afghanistan. Akhundzada menuturkan Taliban berjanji menaati aturan hukum internasional, kesepakatan serta komitmen selama tidak bertentangan dengan syariah Islam yang menjadi fondasi pemerintahan Afghanistan. Sosok A

Perasaan Campur Aduk Jendral AS Mark Milley Usai Perintah Penarikan Mundur Seluruh Pasukan AS dari Afghanistan

Washington DC -  Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Jenderal Mark Milley mengaku merasakan "kepedihan dan kemarahan" serta emosi yang campur aduk dari banyak orang di militer setelah AS menyelesaikan penarikan pasukan dari Afghanistan, termasuk upaya evakuasi yang menelan korban 13 tentara. Hampir 2.500 orang Amerika tewas dalam perang AS terlama itu, termasuk 13 tentara yang menjadi korban serangan bom bunuh diri oleh ISIS di luar bandara Kabul pekan lalu. Banyak dari mereka masih bayi ketika serangan teroris 11 September 2001 terjadi di AS dan kemudian memicu konflik di Afghanistan hampir 20 tahun yang lalu. Taliban, yang digulingkan Amerika dari kekuasaan lalu berjuang selama dua dekade, mengambil alih negara itu bulan lalu setelah militer Afghanistan yang dilatih AS porak poranda. "Kepedihan dan kemarahan saya sama seperti keluarga yang berduka, sama seperti para prajurit yang berada di lapangan," kata Jenderal Mark Milley, seperti dilansir laman Antara